Sahabat 4liputan --
Wahai Suami, Inilah Untungnya Punya Istri Cerewet - figur istri pada umumnya sering kali diidentikkan dengan tabiat alaminya sebagai makhluk yang cerewet. Namun, tidak semua istri atau katakanlah tak semua wanita itu cerewet. Ada sebagian istri yang memang memiliki profil pendiam, tak banyak bersuara, alias tentu saja bukan tipe cerewet.
Dari kedua sifat yang kontras tersebut pastinya ada keunggulan dan kelemahan masing-masing dengan porsi yang berbeda. Tahukah para suami, jika anda memiliki istri yang sering anda sebut sebagai istri cerewet, mulai sekarang mulai bukalah mata anda, bersyukurlah apabila istri anda cerewet. Sebab apa?
Seorang istri yang cerewet itu adalah sebuah anugerah tersendiri, yang hikmah dan nilai positifnya akan terasa bagi seluruh anggota keluarga, meskipun secara langsung anda merasa omelan istri itu bagaikan benang yang ditarik dari gulungannya, panjang dan tiada habisnya. Membuat telinga serasa dikeriting atau bagaikan sedang mendengar berita acara yang tak bertitik koma.
Ketahuilah jika kecerewetan seorang istri adalah cara dia memperbaiki suatu keadaan atau sebuah situasi agar menjadi baik atau bahkan lebih baik. Sekian banyak suami sering mengeluhkan hal demikian (
istri cerewet ). Istri yang cerewet dalam konteks bukan cerewet yang sering memaki, berkata buruk, dan ucapan-ucapan tercela lainnya, melainkan sering mengingatkan keteledoran yang biasanya menjadi sifat dasar sebagian kaum laki-laki. Banyak kali harus mengeluarkan ocehan demi memperbaiki kebiasaan suami yang mungkin kurang memperhatikan hal-hal yang dianggap remeh menyangkut dirinya, misal suami kurang peduli terhadap kebersihan, jarang mandi, cuek pada penampilan, sering menaruh barang sesuka hatinya, kurang romantis, tidak menjaga pola makan, dan sebagainya.
Sehingga untuk merubah kebiasaan buruk agar menjadi baik dan disiplin, istri mengharuskan banyak mengeluarkan energi untuk harus banyak berbicara mengenai berbagai hal diantaranya mengenai rumah, suami, anak dan juga menyangkut dirinya sendiri. Belum lagi dalam mendidik dan mengasuh anak, seorang istri memang harus memiliki banyak cadangan suara yang melimpah ruah untuk mendampingi belajar, memberi nasehat, menegur jika anak berbuat ulah, atau bahkan musti bersuara agak keras dan setengah berteriak ketika anak mengabaikan petuah-petuah orangtua. Namun, semua itu bukan atas dasar emosi istri semata, melainkan seorang istri menyayangi dan mencintai keluarga memang dengan caranya sendiri. Meski dia harus bersedia disebut cerewet, bawel, dan sebagainya. Sebab, Tuhan memang memberi kodrat kepada wanita berbeda dengan pria. Salah satunya ya terkait kecerewetan sang istri tadi.