Sahabat 4liputan - jika narkoba berbentuk minuman keras, lintingan ganja, pil terlarang, atau jarum suntik, mungkin kita akan sangat menjaga diri dan keluarga dari bahayanya yang amat dahsyat.
Akan tetapi bagaimana jika narkoba berbentuk gambar dan video yang sekali saja otak kita terpapar, akan merasa ketagihan dan kecanduan ingin melihat lagi dan lagi? Apalagi narkoba jenis ini bisa didapatkan gratis tanpa memerlukan bantuan siapa pun, bisa diakses melalui internet di handphone maupun laptop dan komputer. Bukankah lebih sulit mencegah narkoba lewat mata seperti ini?
Waspadalah karena narkolema (narkoba lewat mata) ini nyata adanya dan sudah semakin merajalela, bahkan kini sudah menyusupi anak-anak kecil usia SD yang seharusnya masih menjalani masa kanak-kanak yang polos, ketahuilah bahwa narkolema ini lebih akrab kita sebut sebagai
PORNOGRAFI!
Mengapa pornografi disebut sebagai narkoba lewat mata atau narkoba millenium baru? Karena memang dampak negatif yang ditularkannya pada siapapun yang terpapar olehnya begitu dahsyat, pornografi bisa menyebabkan terjadinya tsunami jiwa:
1. Merusak otak
Ahli Bedah Otak dari AS, Dr. Donald Hilton Jr, mengatakan bahwa pornografi dapat mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat mata ke otaknya. Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat! Bila kecanduan narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan) mampu merusak lima bagian otak. Bagian otak yang paling dirusak adalah pre frontal cortex (PFC) yang membuat seseorang sulit membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls.
2. Merusak keseimbangan hormon
Pelaku yang pernah mengakses pornografi dan mengulanginya lagi dan lagi terancam keseimbangan hormonnya akan terganggu. Karena ada hormon-hormon dalam tubuh yang secara fisiolgis dibuat bekerja terus menerus oleh pronografi. Hormon yang terganggu adalah dopamin, neuropiniphrin, serotonin, oksitosin. Hormon memaksa seseorang untuk mengakses pornografi, meskipun ia mengetahui bahwa perbuatannya itu tidak benar. Ia pun melakukannya pada saat kesendirian karena ia sadar perilaku itu salah. Namun ia tetap melakukannya dan tidak dapat melawannya.
Sahabat Ummi, ketahuilah bahwa gangguan hormonal ini menyebabkan seseorang tidak dapat berpikir jernih, malas berpikir, dan tidak dapat berpikir kreatif. Para pecandu pornografi jadi seperti terikat lahir batin dengan pornografi. Jika tidak melihat pornografi beberapa hari, ia akan merasa 'sakaw' layaknya pecandu narkoba pada umumnya.
3. Ketagihan dengan dosis yang semakin tinggi
Di awal seseorang melihat pornografi ia akan puas dengan gambar yang ringan saja. Lama kelamaan ia akan terdorong untuk melihat yang lebih parah. Mencari kepuasan yang lebih besar. Untuk mendapatkan sensasi berikutnya, tak cuma melihat namun juga terdorong untuk melakukannya. Lama kelamaan ia bisa mengalami penyimpangan seksual. Seratus persen orang yang melakukan kekerasan seksual diawali dari mengakses pornografi. Karena teko hanya mengeluarkan isi yang di dalamnya.
Semakin sering seseorang terpapar pornografi maka semakin sulit ia melepaskan pikiran tersebut. Parahnya bukan hanya ia yang jadi korbannya tapi orang lain menjadi korban kejahatan seksualnya. Sahabat Ummi yang belum pernah terpapar pornografi jangan sampai penasaran, karena beberapa detik saja otak kita terpapar gambar atau tayangan video tersebut maka sangat mungkin seumur hidup kita takkan bisa menghilangkannya.
4. Dampak terhadap keturunan
Jika orang tua melakukan akses pornografi untuk alasan apapun itu dan mengulanginya lagi, lagi dan lagi, akan terjadi dampak pada anak. Apa yang dirasa, dipikir oleh orang tua dapat dirasakan vibrasinya oleh anak. Semacam ada efek resonansi. Misalnya orang tua yang sedang memiliki emosi negatif berlebihan, vibrasinya bisa berdampak pada anak jatuh sakit. Konten pornografi yang menjalar pikiran dan perasaan orang tua akan tertangkap vibrasinya oleh anak. Secara psikologis vibrasi negatif ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Ketika anak tak sengaja terpapar pornografi efek vibrasi ini bekerja. Anak terancam mengalami adiksi pornografi sejak dini. Tanpa sadar hal itu terjadi karena ulah orang tuanya sendiri.
Sungguh dahsyat efek narkoba lewat mata yang bernama pornografi ini, sebisa mungkin hindarilah paparannya, sebagaimana Allah telah menyuruh kita untuk tidak mendekati zina, dan juga untuk menundukkan pandangan. Semoga Allah menjaga diri kita dan keluarga dari narkoba jenis baru ini.
Referensi:
The Drug of the New Millenium (Narkoba Millenium Baru). Penjelasan Ilmiah tentang Cara pornografi di Internet Dapat Mengubah Otak Manusia Secara Radikal. Mark B. Kastleman. Penerbit: Yayasan Kita dan Buah Hati.