Sahabat 4liputan - Alkisah disebuah sekolah menengah Putri di kota
Shan’a’ ibu kota Yaman terdapat aturan yang mendadak dilakukan yaitu pemeriksaan - tas bagi seluruh siswi di dalam kelas.
Menurut keterangan salah seorang staff tujuan razia ini untuk memastikan para siswanya tidak membawa
barang terlarang dan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar-mengajar.
Para guru pun mulai memasuki kelas untuk melakukan pemeriksaan, dan menyuruh masing masing siswa duduk ditempatnya memastikan semua tas berada diatas meja dan sudah dalam keadaan terbuka,
Hingga sebuah kisah mengharukan terjadi dari seorang siswa yang dikisahkan melalui tulisan ini,
Di salah satu sudut kelas, duduk seorang siswa yang selama ini dikenal pendiam juga pemalu pun berakhlak sopan dan santun. Ia tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri, padahal ia terkenal cukup pintar dan menonjol dalam hal akademis..
Setelah menyisir bagian depan, tibalah tim guru yang merazia di bangku siswi pemalu ini, raut muka cemas sudah nampak dari wajah sang siswi, tim guru pun semakin mendekat dan ingin segera memastikan isi tas siswi yang sopan ini tidak ada barang yang melanggar,
Tapi mereka cukup kaget ketika sang siswi terus memegang erat tas yang ada didepannya, membuat tim pemerika semakin penasaran ada apa yang ia sembunyikan didalam tas miliknya,,
“Buka tasmu wahai putriku..”
Ujar salah seorang guru kepada sang siswi dengan lembuh
Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan sedih, ia pun kini telah meletakkan tasnya dalam pelukan..
“Berikan tasmu..”
Ia menoleh dan menjerit, “Tidak…tidak…tidak..”
Perdebatan pun terjadi..
“Berikan tasmu..” …
“Tidak..”
“Berikan..”
“Tidak Ibu Guru Aku Mohon..”
Apakah sebenarnya yang membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya?!
Apa sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa?!
Tarik menarik pun terjadi dan tangan mereka saling berebut tas.
Sementara tas tersebut masih di pegang erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari tangan siswi tersebut karena ia memeluknya dengan erat!
Spontan saja siswi itu menangis sejadi-jadinya.
Siswi-siswi lain terkejut. Mereka memandangi ada apakah didalam tas tersebut.
Para guru yang mengenalnya sebagai seorang siswi yang pintar dan penurut terkejut melihat kejadian tersebut..
Seluruh kelaspun Kemudian Hening tanpa bersuara..
Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi dan apa gerangan yang ada di dalam tas siswi tersebut. Apakah mungkin siswi tersebut…??
Setelah berdiskusi ringan, tim pemeriksa sepakat untuk membawa siswi tersebut ke ruang guru agar tidak menggangu aktifitas belajar di ruang kelas.
Mereka pun membawa siswi tersebut dengan penjagaan yang ketat dari tim dan para guru, sementara air mata sang siswi pendiam mengucur deras, masih menjadi misteri apakah yang sebenarnya ia tangisi hanya karena pemeriksaan tas.
Tidak sedikit siswi lain yang ikut mengawal perjalanan tim pemeriksa dan siswi menuju ruang kepala sekolah, mereka memandangi dengan penuh keheranan karena selama ini siswi tersebut terkenal sangat penurut dan sopan.
Kepala sekolah berusaha menenangkan siswi yang masih menggemgam erat tasnya tersebut.
Lantas bertanya padanya, “Apa yang engkau sembunyikan wahai putriku..?”
Dengan Tetap menggenggam erat tasnya, dia Berujar :
Di dalam tas tersebut tidak ada benda-benda terlarang atau haram, atau telepon genggam atau foto-foto, demi Allah, itu semua tidak ada!
Dengan bibir masih sedikit bergetar karena menangis dengan menjadi, akhirnya lidahnya mulai berucap,,melontarkan apa yang sebenarnya dari tadi ia sembunyikan di tas-nya.
Tidak ada dalam tas itu melainkan sisa-sisa roti..
Yah, itulah yang ada dalam tas tersebut.
Sambil terus menenangkan dirinya sendiri dia menjelaskan kepada para guru yang berdiri mengelilinginya,,berkata dengan nafas yang masih tersenggal-senggal,
“Sisa-sisa roti ini adalah sisa-sisa dari para teman disekolah ini yang mereka buang di tanah, lalu aku kumpulkan untuk kemudian aku makan sebagian dan membawa sebagian lainnya untuk keluargaku dirumah. Ibu dan saudari-saudariku di rumah tidak memiliki apa apa untuk di santap di siang dan malam hari bila aku tidak membawakan untuk mereka sisa-sisa roti ini.."
"Kami adalah keluarga fakir yang tidak memiliki apa-apa. Kami tidak punya kerabat dan tidak ada yang peduli pada kami..," ujar siswi tersebut sambil menundukkan kepalanya malu.
"Itulan yang membuat aku menolak untuk membuka tas saat didalam kelas tadi, agar merasa sangat malu dan hina jika sampai teman temanku tau apa yang telah selama ini aku lakukan, mereka akan terus mencelaku di sekolah ini,
Hingga bisa bisa aku tidak mampu lagi menahan malu dan aku tidak mau meneruskan pendidikan disekolah ini, aku sungguh tidak mau seperti itu, karena aku yakin dengan Ilmu dari pendidikan disekolah ini kelak aku ingin merubah nasih keluargaku..
masih dengan nafas tersenggal senggal ia menjelaskan kepada gurunya yang nampak matanya ikut berkaca kaca, beberapa bahkan sudah meneteskan air mata..
Bapak Ibu Guruku yang aku hormati,,,Sungguh aku mohon maaf kalau perbuatanku tadi yang menentang kalian dan tidak sopan membuat kalian kecewa kepadaku..
Saat itu juga semua yang hadir di ruangan tersebut tak kuasa menahan air mata, bahkan beberapa guru menangis sambil memeluk siswi tersebut.
Karenanya wahai saudara dan saudariku, ini adalah satu kejadian yang bisa jadi ada juga disekitar kita tapi kita mengetahuinya dengan pasti, sebaiknya kita semakin memperhatikan orang disekitar kita untuk bisa lebih saling mengetahui dan berbagi satu sama lain terhadap mereka yang kekurangan.
Kita memohon kepada Allah agar selalu memberikan kekuatan kepada semua para penuntut ilmu yang mungkin saat ini dalam kondisi lemah ekonominya, hingga suatu saat nanti dengan penuh kesabaran & semangat dalam perjuangan akan diangkat Derajatnya oleh Allah, Amin!